Pemkab Mentawai Luncurkan Kamus Bahasa Mentawai dan Buku Cerita Rakyat Mentawai


diskominfo.menaaikab.go.id | Tuapejat - Pemerintah Kabupaten Kepulauan Mentawai melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan daerah setempat meluncurkan  Kamus Bahasa Mentawai dan Buku Cerita Rakyat Mentawai di Aula Bappeda diTuapeat, Senin (17/11-2025).


Bupati Mentawai Rinto Wardana pada pengarahanya mengharapkan kepada seluruh Masyarakat Mentawai dapat berbahasa Mentawai dan menggunakan bahasa Mentawai dalam kehidupan sehari hari, mengingat Bahasa Mentawai bukan sekedar alat komunikasi, tapi juga merupakan perekat sesama warga Mentawai.



" Kadang dalam penuturan bahasa Mentawai ini ada makna, arti atau dialek yang berbeda antara satu pulau dengan pulau lainnya, namun dengan adanya buku Kamus Mentawai dapat kita jadikan sebagai pedoman bagi kita dan juga bagi generasi penerus nantinya, untuk menyamakan presepsi yang sama-sama bisa dipahami tentang kosa kata secara umum, " Ujar Rinto


Rinto juga berharap agar seluruh OPD di lingkup Pemkab Mentawai dapat menggunakan bahasa Mentawai dalam aktifitas kegiatan sehari-hari. Sementara menyinggung peluncuran buku cerita rakyat Mentawai, Rinto berharap agar buku cerita dari legenda suku Mentawai ini dapat dikemas kembali menjadi cerita novel dalam satu buku yang memiliki tokoh dan karakternya, " ini menarik dan bisa dijadikan pedoman bagi generasi muda terutama, misal kita ambil contoh cerita Pageta Sabbau, ini akan lebih menarik kalau juga kita bukukan menjadi novel.



Rinto juga mengajak kepada masyarakat ataupun peserta yang hadir untuk memiliki pengetahuan ilmiah tentang cerita rakyat, dengan cara menuliskan kembali cerita rakyat Mentawai itu.


Sementara, Staf Ahli Bupati Bidang Ekonomi, Keuangan dan Pembangunan  Brandus Donatus Simanjuntak yang juga hadir pada acara itu menyampaikan  bahwa  bahasa Mentawai merupakan bahasa ibu di Kabupaten Kepulauan Mentawai sudah selayaknya dijadikan bahasa utama dalam kehidupan sehari hari, " Bahasa Mentawai ini merupakan bahasa ibu, sudah selayaknya kita berinteraksi, berkomunikasi secara sosial maupun pada lingkungan pekerjaan sehari-hari menggunakan bahasa Mentawai ini," Ucap Brandus



Brandus juga mengajak agar bahasa Mentawai dijadikan gaya hidup, setidaknya pada setiap kantor yang memberikan layanan publik wajib menggunakan sapaan dalam bahasa Mentawai, " saya kira sangat baik, apabila di setiap kantor pelayanan publik menggunakan sapaan dengan bahasa Mentawai ini, misalnya Anaileuita, atau Maronsita,  sapaan ini bisa ditulis di dinding atau ruangan, sehingga tamu yang datang berkunjung mendapatkan referensi pengetahuan dasar dari bahasa Mentawai, " Papar Brandus


Pada akhir sambutannya, Brandus kembali mengajak kepada setiap OPD di lingkup Pemkab Mentawai untuk terus belajar dan menigkatkan kosa kata dalam penggunaan bahasa Mentawai, dan kedepan diharapkan seluruh OPD bisa menguasai bahasa Mentawai dengan lebih baik guna membantu memperlancar pelayanan publik dengan cara berkomunikasi yang lebih efektif dan mudah dicerna oleh masyarakat Mentawai secara umum.


Kegiatan Peluncuran Kamus Bahasa Mentawai, dan Buku Cerita Rakyat dilanjtkan dengan sesi Diskusi Panel dengan menghadirkan nara sumber pendeta  Emeritus Panulis Saguntung, Laurensius Saruruk,S,Pd,M.Ec.Dev dan Salatiel Samangilailai, sementara ikut hadir antara lain para guru dari jenjang pendidikan SD sampai SMA, para tokoh masyarakat Mentawai, para kepada desa di dua kecamatan Sipora Utara dan Sipora Selatan dan juga hadir para pimpinan OPD di lingkup Pemkab. Mentawai. (K/D)


KAMUS BAHASA MENTAWAI 



advertise


 

advertise
Sasaraina TV Youtube Channel